Sinwar diketahui terlibat baku tembak dengan pasukan Israel dari dalam bangunan yang dipasangi bahan peledak. Kondisi tersebut menunjukkan Sinwar dalam kondisi siap sedia untuk berhadapan langsung dengan pasukan Israel.
Ini bertolak belakang dengan klaim intelijen bahwa dia dikepung sambil membawa sandera sebagai tameng.
Hamas mengonfirmasi gugurnya Sinwar pada Jumat (18/10/2024) malam atau sehari setelah pembunuhannya. Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Khalil Hayya mengatakan, Sinwar gugur sebagai pejuang sejati, masih sempat memberikan perlawanan hingga titik darah penghabisan, meskipun dalam kondisi luka parah.