Dalam deklarasinya, Guaido mengatakan, "Saya bersumpah untuk dengan resmi memikul kekuasaan eksekutif nasional sebagai penjabat presiden Venezuela untuk mengakhiri perebutan kekuasaan, (membentuk) pemerintahan transisi dan mengadakan pemilihan yang bebas."
Sementara itu Maduro menyebut Guaido sebagai anak-anak yang bermain politik.
Guaido tidak menunjukkan rasa takut karena menentang Maduro saat naik kembali menjadi presiden untuk masa jabatan kedua. Maduro memenangkan pemilu pada Mei 2018, namun hasilnya diboikot oleh oposisi yang didukung Amerika Serikat, Uni Eropa, dan belasan negara Amerika Latin lainnya.
Guaido sebenarnya bukan pembicara publik yang hebat. Namun dia mampu merekatkan dan membangun koalisi, sesuatu yang dibutuhkan kubu oposisi Venezuela yang saat ini terpecah-pecah.
Namanya juga semakin melambung belakangan ini karena selalu hadir dalam aksi demonstrasi kubu penentang Maduro.
Soal dukungan militer, Guaido tidak sungkan mendatangi para petinggi angkatan bersenjata untuk mencari dukungan untuk mengambil alih kekuasaan secara mutlak.