RIYADH, iNews.id - Arab Saudi kembali mengalami fenomena cuaca ekstrem pada musim dingin tahun ini. Sejumlah wilayah negara yang identik dengan gurun pasir panas justru diselimuti salju, bahkan suhu di beberapa daerah tercatat turun hingga di bawah 0 derajat Celsius.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi melaporkan hujan salju turun di sejumlah wilayah utara pada Kamis (18/2/2025). Daerah yang terdampak antara lain Qassim, wilayah dataran tinggi Tabuk, serta Hail. Fenomena ini dipicu sistem cuaca intens yang memengaruhi sebagian besar wilayah Kerajaan.
Menariknya, salju tidak hanya menutupi kawasan pegunungan, tetapi juga hamparan gurun pasir luas. Gurun yang biasanya gersang tampak berubah warna, bahkan sebagian area menjadi hijau akibat hujan dan suhu dingin ekstrem.
Salah satu lokasi yang paling banyak disorot adalah Jabal Al Lawz di wilayah Tabuk. Pegunungan ini kembali diselimuti lapisan salju tebal, menjadikannya destinasi favorit warga lokal untuk menyaksikan fenomena musim dingin langka di Saudi.
NCM memperkirakan hujan salju berlanjut dari Kamis siang hingga sore hari. Sebelumnya, otoritas juga mengeluarkan peringatan cuaca buruk selama beberapa hari. Wilayah Qassim bahkan mendapat peringatan merah akibat potensi hujan lebat dan risiko banjir.
Para ahli meteorologi menyebut, suhu di dataran tinggi Arab Saudi diperkirakan turun di bawah titik beku, memicu hujan salju yang disertai badai petir, hujan es, serta angin kencang.
Astronom sekaligus pakar Jam Matahari Astronomi Taif, Mohammed bin Reddah Al Thaqafi, menjelaskan bahwa hujan salju di Arab Saudi bagian utara memang kerap terjadi setiap musim dingin, meski tidak mengikuti siklus astronomi yang tetap. Menurutnya, perubahan iklim dan kondisi atmosfer menjadi faktor utama pemicu fenomena tersebut.