Sementara itu di Washington, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan, balas dendam apa pun yang dilakukan Iran merupakan keputusan yang sangat buruk.
O'Brien membela keputusan negaranya menyerang Soleimani sebagai langkah antisipasi dari ancaman terhadap warga dan diplomat AS di kawasan, bukan bermaksud untuk menabuh genderang perang.
Presiden Donald Trump mengatakan hal serupa dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi dari Florida. Menurut dia, Soleimani menjadi sasaran karena dia merencanakan penyerangan terhadap para diplomat AS.
"Soleimani merencanakan serangan segera dan menakutkan terhadap para diplomat dan personel militer AS, tapi kami menggagalkan dan menghentikannya," kata Trump.
Namun Trump menegaskan bahwa pembunuhan jenderal Soleimani bukan bermaksud untuk menggulingkan pemerintahan Iran.
AS, lanjut Trump, juga tak ingin berperang dengan Iran dan berusaha menurunkan tensi dan ketegangan di kawasan.
"Kami mengambil tindakan untuk menghentikan perang. Kami tidak mengambil tindakan untuk memulai perang," ujarnya.