TEHERAN, iNews.id - Iran mengakui tiga fasilitas nuklirnya rusak parah akibat serangan Israel dalam perang selama 12 hari. Meski demikian kondisi uranium yang diperkaya masih misterius.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan badan energi atom masih memeriksa dampak serangan di lokasi.
"Saat ini para ahli Organisasi Energi Atom Iran sedang memeriksa kerusakan secara rinci. Kerusakannya serius," kata Araghchi, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (27/6/2025).
Namun Araghchi tidak menyebutkan bagaimana kondisi uranium yang diperkaya, bahan bakar reaktor nuklir. Dia juga tak menyinggung soal laporan bahwa Iran telah memindahkan uraniumnya sebelum serangan militer Amerika Serikat (AS) berlangsung pada 22 Juni lalu.
Lebih lanjut Araghchi menegaskan, Iran tidak memiliki alasan untuk menerima Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi saat ini. Iran telah menghentikan kerja sama dengan IAEA setelah menuduh badan pengawas nuklir PBB itu bias atas laporan aktivitas nuklir negaranya, memicu serangan Israel.