AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 pada tahun lalu dan menjatuhkan sanski atas Iran lewat ekspor minyak serta transaksi keuangan.
Iran, yang berupaya menekan pihak-pihak yang tersisa untuk menyelamatkan kesepakatan itu, mengumumkan pada 8 Mei bahwa mereka tidak akan lagi menghormati batas yang ditetapkan terkait pengayaan uranium.
Mereka mengancam akan meninggalkan kesepakatan 2015 kecuali mitra yang tersisa -Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia- membantunya menghindari sanksi.
Gedung Putih sebelumnya menyatakan, "Amerika Serikat dan sekutunya tidak akan pernah mengizinkan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir."
AS juga bersumpah akan terus mengerahkan tekanan maksimum pada rezim Iran.