Perundingan yang dihadiri Iran dan sejumlah kekuatan dunia (Inggris, Prancis, Rusia, Jerman, dan China) itu bertujuan untuk menghidupkan kembali Kesepakatan Nuklir 2015 yang ditinggalkan Amerika Serikat semasa pemerintahan Donald Trump.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, pada Februari lalu mengatakan bahwa Teheran bisa saja memperkaya kemurnian uranium hingga level 60 persen jika negara itu memang membutuhkannya.
“Tingkat pengayaan uranium Iran tidak akan dibatasi hingga 20 persen. Kami akan tingkatkan ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara. Kami dapat meningkatkannya hingga 60 persen,” kata Khamenei saat itu.