Dalam militer, DU digunakan karena kepadatannya yang sangat tinggi, jauh melebihi timbal. Logam berat ini sangat efektif untuk membuat peluru dan bom yang dapat menembus baja dan beton, sehingga menjadi pilihan utama dalam senjata anti-tank dan penghancur bunker.
Beberapa fasilitas Iran yang menjadi target serangan udara diketahui berada jauh di dalam tanah dan dilindungi lapisan beton serta baja berlapis. Kemampuan senjata konvensional untuk menembus perlindungan semacam itu diragukan, sehingga penggunaan DU menjadi dugaan yang masuk akal.
Reaksi dan Implikasi Politik
Iran bisa saja menggunakan isu ini untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel, terutama di forum internasional seperti PBB dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Jika tuduhan ini terbukti, Israel bisa menghadapi kecaman global, bukan hanya karena penggunaan senjata kontroversial, tetapi juga karena dampaknya terhadap lingkungan sipil.
Penggunaan DU juga bisa menjadi simbol eskalasi perang ke level yang lebih berbahaya, menunjukkan bahwa kedua belah pihak tidak lagi hanya berperang dengan rudal dan drone, tetapi telah melibatkan teknologi militer berisiko tinggi.
Amunisi uranium terdeplesi menawarkan daya tembus tinggi dan keunggulan militer di medan perang, namun dengan konsekuensi jangka panjang yang tidak kalah serius.
Jika benar digunakan Israel, Iran mungkin saja menghadapi krisis kesehatan dan lingkungan yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun.