Di Desa Tagadirte, hanya sedikit bangunan yang masih berdiri. Salah satu penduduk, Mohamed Ouchen (66) menceritakan bagaimana warga menarik 25 orang hidup-hidup dari reruntuhan tak lama setelah gempa terjadi.
Salah satu yang diselamatkan adalah saudara perempuannya sendiri. “Kami sibuk menyelamatkan, karena tidak punya alat, kami pakai tangan,” ujarnya.
Rekaman di desa terpencil Imi N'Tala, yang difilmkan oleh salah satu anggota tim penyelamat Spanyol, Antonio Nogales, menunjukkan para petugas dan anjing mereka memanjat lereng curam yang tertutup puing-puing untuk mencari korban.
“Tingkat kehancurannya… mutlak. Tidak ada satu rumah pun yang tetap berdiri tegak,” kata Nogales, relawan dari kelompok bantuan Bomberos Unidos Sin Fronteras (Persatuan Pemadam Kebakaran Tanpa Batas) itu.
Meskipun skala kerusakannya besar, dia mengatakan tim penyelamat yang melakukan pencarian dengan anjing masih berharap menemukan korban selamat.
“Saya yakin dalam beberapa hari mendatang akan ada beberapa penyelamatan, kami pikir mungkin masih ada orang di dalam bangunan yang runtuh, mungkin masih ada ruang-ruang udara, dan seperti yang saya katakan, kami tidak pernah putus asa,” ujarnya.