Rekaman itu dirilis setelah serangan berdarah terjadi di Kota Ahvaz, Iran, dan menewaskan sedikitnya 29 orang, termasuk anggota Garda Revolusi Iran. Menurut Al Jazeera, korban tewas sebanyak 29 orang dan lebih dari 60 orang lainnya terluka.
Menurut berbagai media, serangan dilakukan oleh empat pria bersenjata yang mengenakan seragam militer palsu. Keempat pelaku tiba-tiba masuk ke area pawai militer di Ahvaz dan melepaskan tembakan secara acak sebelum akhirnya ditembak mati di lokasi.
Terkait serangan itu, Garda Revolusi Iran bersumpah akan membalas dendam. Mereka mengutuk aksi yang menyebabkan 12 anggotanya dibantai.
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengaitkan penembakan di Ahvaz dengan sekutu-sekutu AS di Timur Tengah.
"Kejahatan ini merupakan kelanjutan dari plot dari negara-negara regional yang merupakan boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah untuk menciptakan ketidakamanan di negara kita tercinta," kata Khamenei, lewat situs webnya.
Khamenei mendesak pasukan keamanan untuk menyeret mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu ke pengadilan.
Parade militer ini diadakan untuk memperingati dimulainya perang Irak-Iran pada 1980. Selain di Ahvaz, parade militer juga digelar di Teheran dan pelabuhan Bandar Abbas. Tiga orang pelaku tewas di lokasi dan yang keempat tewas karena terluka.