“Israel belum dan tidak akan melakukan operasi militer di wilayah Rafah yang menciptakan kondisi kehidupan yang bisa menyebabkan kehancuran warga sipil Palestina, secara keseluruhan maupun sebagian,” kata Hanegbi, dalam pernyataan bersama Kementerian Luar Negeri Israel.
Hamas menyambut baik keputusan ICJ soal Rafah, namun di saat bersamaan juga mengkritiknya karena perintah menghentikan serangan hanya berlaku untuk wiayah Rafah, bukan Jalur Gaza secara keseluruhan.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 24 Mei 2024 telah menewaskan lebih dari 35.800 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Sementara itu Bos CIA Wiliam Burns terbang ke Prancis untuk membahas upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata. Dia bertemu perwakilan Israel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, serta para menteri luar negeri (menlu) empat negara Arab.
Pembicaraan gencatan senjata melibatkan mediator AS, Mesir, dan Qatar berakhir tanpa keputusan apa pun, tak lama setelah Israel melancarkan operasi darat ke Rafah.
Secara terpisah, Presiden Macron menerima perdana menteri Qatar serta menlu Arab Saudi, Mesir, dan Yordania pada Jumat kemarin untuk mendesak gencatan senjata.
Istana Kepresidenan Prancis menyatakan para delegasi membahas perang Gaza serta upaya-upaya mendirikan negara Palestina berdampingan dengan Israel.