Israel akan Gandakan Populasi dan Perluas Permukiman di Golan setelah Assad Tumbang

Maria Christina Malau
Israel berencana untuk memperluas dan mengembangkan permukiman di Dataran Tinggi Golan yang dikuasainya. (Foto dok/AP)

TEL AVIV, iNews.id - Israel berencana untuk memperluas dan mengembangkan permukiman di Dataran Tinggi Golan yang dikuasainya. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan langkah itu diperlukan karena front baru telah terbuka di perbatasan Israel dengan Suriah menyusul tumbangnya rezim Bashar al-Assad ke aliansi pemberontak yang dipimpin kaum Islamis.

Netanyahu mengatakan, akan menggandakan jumlah penduduk di Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967. Saat ini, ada lebih dari 30 permukiman Israel di Dataran Tinggi Golan yang dihuni sekitar 20.000 orang meskipun wilayah ini dianggap diduduki secara ilegal oleh hukum internasional. 

Di wilayah yang sama juga tinggal sekitar 20.000 warga Suriah. Sebagian besar dari mereka masyarakat Arab Druze yang memilih tetap tinggal setelah wilayah tersebut berada di bawah kendali Israel.

"Israel akan terus mempertahankan wilayah itu, membuatnya berkembang dan menempatinya," kata Netanyahu, dilansir dari BBC, Senin (16/1/2024).

Setelah kepergian Assad, pasukan Israel bergerak ke zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan dengan Suriah. Bagi Israel, perubahan kendali di Damaskus telah meruntuhkan pengaturan gencatan senjata. Meskipun telah pindah, Netanyahu menegaskan Israel tidak berniat untuk terlibat dalam konflik.

"Kami akan menentukan kebijakan Israel terkait Suriah berdasarkan kenyataan di lapangan," kata Netanyahu.

Namun, mantan perdana menteri Israel Ehud Olmert mengatakan, dia tidak melihat ada alasan apa pun bagi negara itu untuk memperluas wilayah ke Dataran Tinggi Golan. Menurutnya, Israel saat ini punya cukup banyak masalah untuk diatasi.

"Perdana menteri (Netanyahu) mengatakan kami tidak tertarik memperluas konfrontasi dengan Suriah dan kami berharap tidak perlu berperang melawan pemberontak baru yang saat ini menguasai Suriah. Jadi mengapa kami melakukan hal yang sebaliknya?" katanya kepada program Newshour dari BBC World Service.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Bukti Hamas Kian Canggih Hadapi Israel, Gunakan Tipuan Militer Mirip Operasi Khusus

Internasional
15 jam lalu

Siasat Hamas Kelabui Israel, Bikin Jenazah Sandera Tiruan demi Keamanan

Soccer
1 hari lalu

Floyd Mayweather Banjir Kecaman usai Nyatakan Dukungan untuk Israel di Tengah Perang Gaza

Internasional
2 hari lalu

Menteri Radikal Israel Desak Netanyahu Tangkap dan Bunuh 200 Anggota Hamas

Internasional
2 hari lalu

Dipengaruhi Menteri Radikal Israel, Netanyahu Tolak Masuk Anggota Hamas ke Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal