Pada Januari, Pemerintah Israel menyetujui anggaran 2024, meningkatkannya sebesar 15 miliar dolar AS, karena tingginya pengeluaran di tengah operasi militer melawan Hamas.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan ke Israel Selatan lewat operasi yang disebut "Banjir al-Aqsa". Menurut kelompok pejuang itu, serangan tersebut sebagai pembalasan atas kejahatan Israel yang semakin meningkat terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.
Selama Operasi Banjir al-Aqsa, Hamas menawan sekitar 240 orang Israel dan menewaskan 1.200 orang di wilayah zionis. Israel lalu menanggapinya dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza.
Sejak itu, pasukan zionis berulang kali meluncurkan rudal ke Gaza, diikuti dengan serangan darat, hingga menewaskan lebih dari 29.606 warga Palestina dan melukai puluhan ribu lainnya di wilayah kantong itu.
Pada akhir November, Hamas membebaskan lebih dari 100 tawanan Israel saat jeda pertempuran berlangsung antara kedua pihak.