“Itu adalah malam yang mengerikan,” kata Abdel-Rahman Abu Ismail, seorang warga Palestina dari Kota Gaza yang berlindung di Tal al-Sultan sejak Desember lalu.
Dia mengatakan, dia mendengar suara ledakan secara terus-menerus sepanjang malam hingga Selasa. Jet-jet tempur dan drone miiter Israel terbang di atas daerah itu.
Abu Ismail menuturkan, pengalaman tersebut mengingatkannya pada invasi Israel terhadap kampung halamannya di Shijaiyah di Kota Gaza, akhir tahun lalu. Pada waktu itu, Israel melakukan pengeboman besar-besaran, sebelum mengirimkan pasukan darat ke sana.
“Kami telah menyaksikan (serangan Israel) ini sebelumnya,” kata laki-laki itu.
Pada Selasa sore, serangan drone Israel menghantam tenda-tenda di dekat rumah sakit lapangan di pantai Mediterania sebelah barat Rafah. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan itu menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk 13 perempuan.
Seorang saksi, Ahmed Nassar mengatakan, empat sepupu perempuannya serta beberapa suami dan anak-anak mereka tewas dalam serangan tersebut. Sejumlah tenda pengungsi pun hancur atau rusak usai dibombardir militer zionis.