GAZA, iNews.id – Serangan udara Israel terhadap blok pemukiman di Gaza Selatan menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina pada Sabtu (18/11/2023). Sementara itu, militer zionis kembali memperingatkan warga sipil setempat untuk meninggalkan daerah tersebut karena ambisi Israel untuk melenyapkan Hamas setelah menduduki wilayah utara Gaza.
Tindakan Israel itu dapat memaksa ratusan ribu warga Palestina yang telah melarikan diri ke selatan dari serangan Israel di Gaza Utara, untuk mengungsi lagi. Namun, kali ini mereka harus bergerak bersama dengan penduduk Khan Younis, sebuah kota berpenduduk lebih dari 400.000 jiwa di Gaza Selatan. Kondisi itu bakal memperburuk krisis kemanusiaan yang mengerikan.
“Saya tahu ini tidak mudah bagi banyak dari mereka (penduduk Gaza), tapi kami tidak ingin melihat warga sipil terjebak dalam baku tembak,” kata Ajudan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, kepada MSNBC pada Jumat (17/11/2023) kemarin.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, setelah kelompok pejuang Palestina itu melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Kala itu, pasukan Hamas berhasil menewaskan 1.200 orang Israel dan menyeret 240 tawanan ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, Israel terus membombardir sebagian besar Gaza Utara hingga menjadi puing-puing. Zionis juga memaksa sekitar dua pertiga dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza menjadi pengungsi.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan brutal Israel hingga Jumat kemarin sudah melampaui 12.000 jiwa. Sebanyak 5.000 di antaranya adalah anak-anak. PBB menganggap angka-angka tersebut dapat dipercaya, meskipun data tersebut sekarang sudah jarang diperbarui karena sulitnya mengumpulkan informasi.