Ketegangan kemungkinan akan tetap tinggi di Yerusalem, terlepas dari apakah pawai tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Protes telah berkobar di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, di mana keluarga Palestina menghadapi kemungkinan penggusuran setelah pengadilan Israel menerima klaim tanah pemukim Yahudi.
Anggota parlemen sayap kanan, Itamar Ben-Gvir menolak penundaan pawai sebagai penyerahan kepada Hamas. Di Twitter, dia mengatakan, pada hari Kamis di Kota Tua Yerusalem dan berbaris dengan bendera Israel.
Pawai yang sebelumnya dijadwalkan pada Kamis (10/6/2021) dialihkan saat menit terakhir, ketika ketegangan di Yerusalem menyebabkan Hamas menembakkan roket ke kota suci itu. Israel pun menanggapi dengan serangan udara.
Pertempuran lintas perbatasan paling serius dengan Hamas selama bertahun-tahun berkecamuk selama 11 hari sebelum gencatan senjata yang rapuh, tercapai.
Israel mencaplok Yerusalem Timur, dalam sebuah langkah yang hingga kini belum mendapat pengakuan internasional, setelah merebut wilayah itu dalam perang Timur Tengah 1967. Ia menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara yang ingin mereka dirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel.