Gencatan senjata tahap pertama sebelumnya berlaku pada 19 Januari untuk 42 hari. Selama periode itu, Hamas telah membebaskan 25 sandera Israel dalam kondisi hidup dan 8 yang telah meninggal. Sementara itu Israel membebaskan hampir 1.800 tahanan Palestina.
Jika gencatan senjata kedua dicapai, Hamas akan membebaskan sandera Israel yang tersisa di Gaza, jumlahnya diperkirakan 58 orang, tetapi sebagian besar yakni 34 diperkirakan telah tewas. Gencatan senjata tahap kedua juga membuka jalan bagi penghentian perang secara permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim delegasi ke Kairo, Mesir, beberapa hari lalu. Pembicaraan juga dihadiri mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS).
Juru Bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan, pihaknya menolak mentah-mentah formulasi yang diajukan Israel sebagai syarat gencatan senjata tahap kedua. Sebagian formulasi yang diajukan Israel adalah menghapus Hamas, baik secara politik maupun militer, yang berarti pelucutan senjata.
Qassem mendesak para mediator untuk memaksa penjajah Israel mematuhi kesepakatan gencatan senjata dalam berbagai tahapan.