KIEV, iNews.id – Jaringan listrik Ukraina menghadapi defisit energi yang cukup besar setelah dihantam rudal Rusia, akhir pekan lalu. Hal itu disampaikan oleh kepala layanan listrik YASNO milik Ukraina, Sergey Kovalenko, Minggu (15/1/2023).
“(Kami mengalami) defisit pembangkit energi, setelah serangan yang sangat besar. Sejumlah pembangkit listrik termal tidak beroperasi karena kerusakan serius. Masih belum diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan,” ungkap Kovalenko di media sosial.
Menurut dia, defisit tersebut sangat parah sehingga perusahaan energi nasional Ukraina Ukrenergo memangkas volume konsumsi di seluruh negeri, termasuk di Kiev.
Pada Sabtu (14/1/2023), layanan energi Ukraina lainnya, DTEK, menyatakan bahwa dua pembangkit listrik tenaga panas mereka telah rusak. Salah satunya terpaksa ditutup.
Kementerian Energi Ukraina mengonfirmasi bahwa fasilitas infrastruktur energi di beberapa wilayah negara itu, termasuk Kharkiv, Lviv, Ivano-Frankivsk, Vinnytsia, dan Kiev, juga ikut terkena dampaknya.