WELLINGTON, iNews.id - Para pejabat Selandia Baru sejak Minggu (17/4), mulai menyerahkan sebagian dari 50 jenazah korban penembakan massal yang terjadi di Christchurch, untuk dikuburkan sesuai dengan tradisi Islam.
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, semua jenazah korban akan diserahkan kepada pihak keluarga menjelang Rabu (20/3). Enam orang pakar identifikasi didatangkan dari Australia untuk membantu proses ini.
Dilaporkan Associated Press, Senin (18/3/2019), Wakil Kepala Polisi Wally Haumaha mengatakan, pejabatnya sudah mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil masyarakat Muslim untuk menjelaskan proses otopsi yang dibutuhkan dalam penyelidikan kriminal, karena menurut penganut Islam, orang yang meninggal harus dikuburkan dalam waktu 24 jam.
Pejabat Selandia Baru menuduh warga Australia Brenton Harris Tarrant (28) sebagai dalang dalam pembunuhan brutal tersebut. Dia merupakan satu-satunya orang yang ditahan dan dikenai tuduhan pembunuhan.
Komisaris Polisi Selandia Baru Mike Bush mengatakan, tiga orang lainnya yang sempat ditahan ternyata tidak terlibat dalam serangan itu.