TOKYO, iNews.id – Kudeta militer di Myanmar mendapat perhatian serius dari Jepang. Negeri sakura menilai perlunya pendekatan yang tepat untuk menyikapi peristiwa itu.
Jika negara-negara demokrasi dunia merespons dinamika politik Myanmar dengan cara yang keliru, tidak menutup kemungkinan negara Asia Tenggara itu semakin dalam jatuh ke pelukan China. Karenanya, negara-negara demokrasi tetap harus mempertimbangkan membuka saluran komunikasi dengan para jenderal alias petinggi militer yang kuat di Myanmar.
“Jika kita tidak melakukan pendekatan ini dengan baik, Myanmar dapat tumbuh lebih jauh dari negara-negara demokratis yang bebas secara politik dan bergabung dengan liga China,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Yasuhide Nakayama, Selasa (2/2/2021).
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, dia mengatakan, Jepang harus membahas strategi bersama dengan sekutunya terkait situasi Myanmar.
Militer Myanmar merebut kekuasaan pada Senin (1/2/2021) dan menyatakan keadaan darurat nasional. Mereka juga menahan pemimpin terpilih Myanmar, Aung San Suu Kyi, bersama dengan pejabat pemerintah lainnya.