TOKYO, iNews.id - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Kamis pekan lalu mengumumkan penutupan seluruh sekolah mulai Senin (2/3/2020) untuk mencegah infeksi dan penyebaran virus korona atau Covid-19.
Namun kebijakan tersebut memunculkan masalah baru di kalangan orangtua. Mereka kebingungan menitipkan anak, terutama yang masih di jenjang SD, karena harus ditinggal bekerja. Apalagi, penutupan sekolah berlangsung selama 4 pekan.
Hal ini dirasakan Keiko Kobayashi, seorang perempuan warga Tokyo yang bekerja di perusahaan swasta.
Pada Senin, dia terpaksa membawa putranya berusia 7 tahun ke kantornya. Kobayashi termasuk beruntung karena atasannya membolehkan para karyawan membawa anak ke kantor, meskipun hanya sementara.
"Saya terkejut dengan kabar penutupan sekolah, dan berpikir apa yang harus saya lakukan," ujar manajer senior di kantor jawa penyedia layanan kepegawaian multinasional itu, kepada Associated Press, Selasa (3/3/2020).