Di negara di mana pengasuh anak merupakan pekerjaan langka, masalah ini akan lebih berat dirasakan bagi para single parent.
Kobayashi masih mempelajari berbagai pilihan, termasuk menitipkan anaknya ke day care umum atau memilih bekerja dari rumah.
"Tapi jika saya bekerja dari rumah, putra saya akan sering menonton televisi TV dan jika saya tidak mendampinginya akan banyak hal tidak diinginkan terjadi," katanya, seraya menambahkan kondisi itu akan mengganggunya untuk fokus bekerja.
Rekan Kobayashi yang juga memiliki anak, Sachiko Aoki, meragukan efektivitas penutupan sekolah karena kemungkinan infeksi di kalangan anak-anak sangat kecil.
"Jujur, saya ragu apakah penutupannya bisa efektif," kata Aoki, seraya mengaku enggan mengirim anaknya ke fasilitas penitipan karena meragukan kebersihan dan bebas virus.