BERLIN, iNews.id – Ekspor gandum Ukraina ke Eropa anjlok hampir 75 persen sepanjang Mei lalu menjadi 1,7 juta ton. Padahal, sebelum terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina pada 24 Februari lalu, nilai ekspor komoditas dari Kiev ke Benua Biru rata-rata mencapai 5 juta ton per bulan.
“Kabar baiknya adalah, bahwa dari sekitar 5 juta ton (biji-bijian) yang kami punya sebelum perang (Ukraina), kami mendapatkan 1,7 juta pada Bulan Mei melalui jalur darat dan Danube,” kata Menteri Pertanian Jerman, Cem Ozdemir, pada konferensi pers di Berlin, Jumat (24/6/2022).
Dia menuturkan, impor gandum dan biji-bijian lainnya mungkin akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Akan tetapi, biaya yang mesti dikeluarkan bakal lebih besar dari biasanya. Itu lantaran jalur pengiriman komoditas menjadi lebih panjang sehingga menambah beban impor.
Ozdemir pun menyarankan, rute ekspor baru harus ditemukan agar bisa menggantikan secara permanen jalur lewat pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam yang terputus akibat perang Rusia-Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan Barat yang menyebut Moskow sengaja memblokade Laut Hitam sehingga mempersulit pengiriman gandum dari Ukraina ke luar negeri.