Belum lagi mereka yang menggerakkan negara dengan menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan, mengajar di sekolah-sekolah, dan melayani masyarakat sebagai pegawai negeri yang berdedikasi. Semuanya, menurut Biden, memainkan peran utama dalam perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan ras dan keadilan sosial.
“Kendati demikian, Muslim Amerika masih menjadi target perundungan, kefanatikan, dan kejahatan bermotif kebencian. Prasangka dan serangan ini salah. Tidak bisa diterima dan harus dihentikan. Tidak ada satu pun orang di Amerika yang hidup terus dalam ketakutan untuk menjalankan keyakinannya,” tuturnya.
Dia pun menegaskan, pemerintahannya akan terus bekerja untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang. Salah satunya melalui pengakhiran larangan perjalanan bagi kaum Muslim pada hari pertamanya menjabat sebagai Presiden. Larangan yang muncul di era Presiden Donald Trump itu dianggap Biden sebagai hal yang “memalukan” bagi AS.
Tak hanya merujuk pada warga Muslim Amerika, Biden juga berjanji untuk membela hak-hak manusia di mana pun. “Termasuk Uighur di China, Rohingya di Burma (Myanmar), dan komunitas Muslim di seluruh dunia,” katanya.
Tak lupa, di bagian akhir pernyataannya, Joe Biden juga mengutip firman Allah yakni Surat an-Nur ayat 35. “Kitab Suci Alquran mengingatkan kita bahwa ‘Tuhan adalah cahaya langit dan bumi’ yang membawa kita keluar dari kegelapan menuju cahaya,” ucapnya.