BEIJING, iNews.id – Ucapan Presiden AS Joe Biden yang melabeli Presiden China Xi Jinping sebagai diktator, baru-baru ini, menuai reaksi pedas Beijing. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menganggap pernyataan Biden itu provokatif dan tidak bertanggung jawab.
Menurut dia, komentar Biden kali ini sangat melanggar fakta, protokol diplomatik, dan martabat politik China. “Itu adalah provokasi politik terbuka,” katanya dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (21/6/2023).
Sementara direktur Pusat Studi Amerika di Universitas Fudan di Shanghai, Wu Xinbo, menilai Biden tidak dapat mengendalikan ucapannya. “Mulut besar Biden ibarat meriam lepas,” kata dia.
“China menekankan (hubungan bilateral atas dasar) saling percaya, sementara komentar Biden ini sangat destruktif dan merusak,” kata Wu lagi.
Dia berpendapat, pernyataan Biden tersebut mungkin tidak sepenuhnya membatalkan apa yang telah dicapai Blinken dalam kunjungannya ke China, beberapa hari lalu. Dalam pertemuan di Beijing pada Senin (19/6/2023), Blinken dan Xi sepakat untuk menstabilkan persaingan sengit antara Washington DC dan Beijing sehingga tidak mengarah ke konflik.
Tidak ada terobosan yang dibuat selama kunjungan Blinken tersebut—yang juga menjadi kunjungan pertama menlu AS ke China dalam lima tahun terakhir. Kendati demikian, kedua belah pihak setuju untuk melanjutkan keterlibatan diplomatik dengan lebih banyak kunjungan pejabat AS dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden China Xi Jinping sebagai diktator. Menurut politikus Partai Demokrat itu, Xi tidak memiliki semua informasi tentang insiden balon yang ditembak di wilayah Amerika Serikat pada Februari lalu. Menurut dia, hal itu menimbulkan rasa malu yang besar bagi para diktator seperti Xi.