WASHINGTON DC, iNews.id - Kompetisi Pilpres AS 2024 kembali diwarnai perang urat syaraf antara Presiden petahana Joe Biden dan pesaing utamanya, mantan Presiden Donald Trump. Kali ini, Biden menyebut Trump penjahat terpidana.
Menurut dia, politikus Partai Republik itu bakal menimbulkan ancaman lebih besar bagi Amerika Serikat jika kembali berkuasa. Trump menjadi presiden AS pertama yang dihukum karena kejahatan ketika juri di New York pada pekan lalu memutuskan dia bersalah dalam kasus pemalsuan dokumen.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika, seorang mantan presiden yang merupakan terpidana penjahat kini mencalonkan diri sebagai presiden," kata Biden kepada sekelompok kecil donor dalam acara penggalangan dana di Greenwich, Connecticut, Senin (3/6/2024).
"Akan tetapi, meskipun hal ini meresahkan, yang lebih merusak adalah serangan habis-habisan yang dilakukan Donald Trump terhadap sistem peradilan Amerika," kata politikus Partai Demokrat itu lagi.
Komentar sang presiden memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana dia dan tim kampanyenya dapat memanfaatkan kasus hukum yang melilit Trump. Biden dapat menyampaikan argumen kepada para pemilih bahwa Trump tidak layak untuk menjadi kepala negara untuk kedua kalinya.