“Kami telah menjalin hubungan persahabatan selama hampir 40 tahun, sejak saya datang ke Washington (ibu kota AS) sebagai perwakilan diplomatik Israel dan dia pada saat itu adalah senator muda dari Delaware,” ujar Netanyahu, dalam sebuah wawancara dengan Channel 12, Senin (15/2/2021).
“Kami saling kenal. Kami sepakat dalam banyak hal. Cuma ada beberapa perbedaan, yaitu tentang masalah Iran dan Palestina juga,” katanya menambahkan.
Ada spekulasi bahwa sikap Biden itu bisa jadi menandakan ketidaksenangan mantan wapres AS dua periode itu atas hubungan dekat Netanyahu dengan mantan Presiden Donald Trump. Empat tahun lalu, saat baru menjabat di Gedung Putih, Trump menelepon Netanyahu hanya berselang dua hari setelah pelantikannya.
Sebagai sesama politisi sayap kanan, Netanyahu memang banyak sejalan dengan Trump atas kebijakan di Timur Tengah. Hubungannya dengan Biden bisa saja menjadi sangat dingin, meski Biden sudah lama dianggap Israel sebagai sahabat mereka di AS.
Pada masa pemerintahan Trump, AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran—yang membuat Israel bersorak. Sementara, Biden pernah memberi sinyal untuk memulihkan partisipasi AS dalam perjanjian yang melibatkan sejumlah kekuatan dunia itu.
Biden juga menentang pembangunan permukiman Israel di Tanah Palestina yang diduduki zionis. Sikap itu berbeda dengan Trump, yang terus membiarkan orang-orang Yahudi meneruskan pencaplokan Tepi Barat.