Negara penghasil minyak lainnya, Iran, meningkatkan ekspor hingga lebih dari 1,5 juta barel per hari mulai Februari, meskipun ketegangan dengan AS telah meningkat sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
“Presiden (Biden) ingin melakukan segala hal yang dia bisa untuk memastikan bahwa konsumen Amerika membeli harga serendah mungkin, karena bisa memengaruhi penghidupan keluarga sehari-hari,” kata sumber pejabat itu, kepada WSJ, dikutip, Rabu (26/6/2024).
Beberapa staf Departemen Keuangan AS dilaporkan frustrasi atas kelambanan pemerintahan Biden terhadap beberapa jaringan perdagangan minyak yang diduga mengangkut minyak Rusia dan Iran. Salah satu jaringan yang dioperasikan perusahaan Azerbaijan untuk perusahaan energi Rusia, Rosneft, saat ini sedang diselidiki.
Negara-negara Barat dan sekutunya meluncurkan kampanye sanksi komprehensif terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Sanksi itu termasuk pembatasan harga terhadap produk minyak mentah Rusia.
Mamun para pejabat Rusia menegaskan sanksi negara Barat terhadap gagal mencapai tujuannya.