BEIJING, iNews.id - Otoritas Provinsi Hubei, China, secara bertahap menutup rumah sakit darurat serta mengurangi rumah sakit rujukan tempat perawatan pasien virus korona, seiring berkurangnya jumlah penderita.
Hingga Jumat pekan lalu, ada 5.000 lebih ranjang kosong di 16 rumah sakit darurat di Kota Wuhan. Rumah sakit darurat itu merupakan hasil alih fungsi dari pusat kebugaran, ruang pameran, serta fasilitas lainnya.
Wakil Kepala Komisi Kesehatan Provinsi Hubei Tu Yuanchao, dikutip dari Xinhua, Rabu (4/3/2020), mengatakan, pihaknya akan mengklasifikasikan area berdasarkan tingkat risiko infeksi, mengingat semakin banyak kota yang tidak lagi melaporkan penambahan kasus baru.
Secara bertahap, lanjut dia, Hubei melanjutkan penanganan medis secara normal sambil mempertahankan langkah pencegahan dan pengendalian yang ketat.
Wuhan, ibu kota provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus korona, masih digolongkan berisiko tinggi. Dengan demikian, sejumlah rumah sakit tetap disiagakan untuk merawat pasien virus korona dengan kondisi parah dan kritis, serta pasien yang memerlukan kebutuhan darurat lainnya.