Kaleidoskop 2021: Taliban Kuasai Afghanistan Setelah Perang 20 Tahun Lawan AS

Anton Suhartono
Taliban kembali menjadi penguasa di Afghanistan setelah AS menarik semua pasukannya pada Agustus 2021 (Foto: Reuters)

Sementara itu Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA). Para pejabat lain juga kabur menyelamatkan diri. Pada 19 Agustus, Taliban secara resmi mendeklarasikan negara baru bernama Imarah Islam Afghanistan atau Islamic Emirate of Afghanistan. Deklarasi itu juga bertepatan dengan hari kemerdekaan Afghanistan lepas dari penjajahan Inggris 102 tahun lalu. 

Pemerintahan Afghanistan yang Baru

Dalam pernyataannya, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan segera membentuk pemerintahan baru dan siap bekerja sama dengan komunitas internasional. Mereka juga berkomitmen menjaga hak-hak perempuan di bawah hukum Islam.

Taliban mengumumkan susunan pemerintahan baru Afghanistan pada 7 September. Di antara pejabat itu ada yang dijatuhi sanksi oleh PBB serta masuk dalam daftar buruan Biro Penyelidikan Federal (FBI) AS terkait terorisme. 

Meski demikian pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada mengatakan, kelompoknya berkomitmen pada semua hukum internasional, perjanjian, dan komitmen yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Taliban menunjuk Hasan Akhund sebagai perdana menteri. Dia diketahui memiliki hubungan dekat dengan pendiri Taliban Mohammed Omar (Mullah Omar), pemimpin Afghanistan saat Taliban berkuasa pada 1996-2001. Akhund sempat menjabat menteri luar negeri serta wakil perdana menteri ketika Taliban berkuasa. Dia berada di bawah sanksi PBB atas perannya di pemerintatahan saat itu. 

Wakil Perdana Menteri dipercayakan kepada Abdul Ghani Baradar yang juga kepala kantor politik Taliban. Jabatan baru Baradar ini mengejutkan beberapa pihak karena dia bertanggung jawab untuk menegosiasikan penarikan pasukan AS saat pembicaraan di Qatar. Baradar juga berperan untuk menampilkan wajah Taliban ke dunia internasional. 

Dia menjadi komandan senior Taliban dalam pertempuran melawan pasukan AS dan NATO selama 20 tahun. Baradar pernah ditangkap dan dipenjarakan di Pakistan pada 2010 lalu dibebaskan pada 2018.

Taliban menunjuk Sirajuddin Haqqani sebagai menteri dalam negeri. Dia merupakan anak dari pendiri jaringan Haqqani yang masuk dalam daftar kelompok teroris AS. Sirajuddin juga salah satu orang paling dicari FBI atas tuduhan keterlibatan dalam serangan bom bunuh diri serta hubungannya dengan Al Qaeda. Bahkan FBI mengadakan sayembara senilai 10 juta dolar AS untuk menangkapnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
14 jam lalu

Terancam Diserang Amerika, Presiden Venezuela Maduro Janji Tak Akan Tinggalkan Rakyat

Internasional
15 jam lalu

Bantah Trump, Politisi Muslimah AS Ilhan Omar Beberkan Data Imigran Somalia Bukan Bebas AS

Internasional
17 jam lalu

Disebut Sampah oleh Trump, Ini Jawaban Pedas Politisi Partai Demokrat Ilhan Omar

Internasional
17 jam lalu

Trump Usir Imigran Somalia dari Amerika, Sebut Tak Berguna

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news