Israel melancarkan lebih dari 200 serangan terhadap Suriah, sebagian besar terkonsentrasi di Provinsi Quneitra, Deraa, dan Damaskus.
Israel sebenarnya telah menyerang Suriah sejak beberapa tahun lalu, namun tahun ini lebin intensif. Negara Yahudi itu berusaha mencari pembenaran atas tindakannya dengan mengklaim menghancurkan instalasi militer Iran.
Sejak jatuhnya pemerintahan Bashar Al Assad pada Desember 2024, Israel mengklaim berupaya mencegah senjata jatuh ke tangan ekstremis.
Pada 16 Juli, Israel menyerang markas Kementerian Pertahanan Suriah dan lokasi di dekat istana presiden di Damaskus, yang secara dramatis meningkatkan front militer lain di kawasan tersebut.
Selama setahun terakhir, Israel melancarkan setidaknya 48 serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman. Negara ini termasuk yang terjauh dari Iran, sekitar 1.200 km.
Pada 28 Agustus 2025, serangan udara Israel menargetkan lokasi pertemuan pemerintah Houthi di Ibu Kota Sanaa, menewaskan Perdana Menteri Houthi Ahmed Al Rahawi dan beberapa pejabat senior lainnya.
Israel juga menargetkan infrastruktur yang dikendalikan Houthi di Yaman, termasuk bandara internasional Sanaa, pelabuhan Hodeidah, dan beberapa pembangkit listrik.
Pada 6 Mei 2025, Amerika Serikat dan Houthi menyepakati gencatan senjata. Namun, ini tidak berlaku dengan Israel yang tetap menjadi target serangan kelompok tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Israel menyerang Ibu Kota Doa, Qatar, pada 9 September. Targetnya adalah lokasi pertemuan pimpinan Hamas yang membahas gencatan senjata Gaza.
Serangan itu terjadi di daerah Laguna Teluk Barat, lokasi kantor-kantor kedutaan besar asing, sekolah, supermarket, dan perumahan yang dihuni warga Qatar serta warga asing.
Serangan itu menewaskan enam orang, termasuk putra pemimpin senior Hamas Khalil Al Hayya, direktur kantor Al Hayya, tiga pengawal, dan seorang petugas keamanan Qatar. Namun, para pemimpin Hamas dilaporkan selamat dari serangan tersebut.
Setelah serangan Israel, Presiden AS Donald Trump menandatangani instruski presiden yang memberikan jaminan keamanan terhadap Qatar jika diserang kembali.