"Tidak ada ancaman khusus yang memicu kembalinya Nimitz Carrier Strike Group," kata Rebecca dikutip dari AFP, Minggu (29/11/2020).
"Kembalinya Nimitz berpusat pada menjaga kemampuan CENTCOM untuk tetap pada postur dan siap untuk membantu menjaga stabilitas dan keamanan kawasan," lanjutnya.
Pentagon sebelumnya mengatakan kembalinya USS Nimitz ke wilayah Teluk untuk memberikan dukungan tempur dan perlindungan udara ketika militer menarik ribuan pasukan dari Irak dan Afghanistan pada pertengahan Januari, di bawah perintah dari Presiden Donald Trump.
Sekitar 2.000 tentara akan ditarik dari Afghanistan dan 500 dari Irak, menyisakan sekitar 2.500 di setiap negara.
Kelompok kapal induk armada kelima berisikan kapal penjelajah, skuadron perusak, dan jet-jet tempur.
Kapal induk USS Nimitz memiliki dimensi panjang lebih dari 300 meter, memiliki awak lebih dari 6.000 dan mampu membawa hingga 90 helikopter dan pesawat sayap tetap.