“Mengingat konteks perang di Ukraina dan ketegangan seputar Taiwan, langkah ini sangat provokatif,” ujar Sadler.
Sementara itu, Juru Bicara Kedutaan China Liu Pengyu di Washington menyebut patroli tersebut tidak ditujukan kepada AS.
"Menurut rencana kerja sama tahunan antara militer China dan Rusia, kapal-kapal angkatan laut dari kedua negara baru-baru ini telah melakukan patroli maritim bersama," kata Liu.
Aksi serupa pernah terjadi pada 2022. China dan Rusia melaksanakan patroli di sekitar Alaska.
Selain itu, kapal penjaga pantai AS di Laut Bering dan Samudera Pasifik Utara pernah berhadapan dengan kapal-kapal China.