Dalam dokumen tuntutan yang dilaporkan AFP disebutkan, tuduhan Darmanin telah merusak kehormatan dan reputasi sang pemain sepak bola.
Disebutkan pula, Benzema, yang kini bermain untuk klub Arab Saudi Al Ittihad, merupakan seorang Muslim, namun tidak pernah memiliki hubungan sedikit pun dengan Ikhwanul Muslimin maupun anggotanya.
Lebih lanjut Benzema menyebut dirinya menjadi korban permainan politik terkait peristiwa memilukan di Gaza.
"Saya menyadari .... karena ketenaran, saya dimanfaatkan dalam permainan politik, yang lebih memalukan mengingat peristiwa dramatis sejak 7 Oktober layak mendapat perhatian berbeda dari pernyataan semacam ini," ujarnya.
Darmanin pada Oktober lalu mengatakan tidak bermaksud menentang Benzema, namun terkejut dengan komentarnya soal Gaza. Dia kemudian mengungkit seorang guru Prancis penghina Nabi Muhammad SAW yang tewas di tangan mantan muridnya. Padahal cuitan Benzema hanya membahas soal serangan brutal Israel ke Gaza.