Pihak berwenang sedang menyelidiki kebakaran paling mematikan di Beijing setidaknya sejak 2002. Saat itu, kobaran api di sebuah kafe internet menewaskan 25 orang.
"Pemeriksaan awal menunjukkan kebakaran, yang sebagian besar mengenai bagian bangunan tempat pasien kritis dirawat, disebabkan oleh bahan lukisan yang mudah terbakar di bangsal yang sedang direnovasi," kata para pejabat.
Menurut pemeriksaan Reuters pada Rabu, banyak postingan media sosial yang mengkritik kebakaran di WeChat telah disensor atau dihapus.
"Pekerjaan penyelamatan di tempat kejadian selesai dalam 3,5 jam, tetapi publik hanya tahu bahwa 21 orang telah meninggal akibat kebakaran ketika sudah lewat jam delapan malam," tulis seseorang dalam posting WeChat yang kemudian dihapus.
"Sangat membingungkan bahwa sedikit informasi yang diketahui tentang kebakaran yang menewaskan 21 orang di kota besar berpenduduk padat seperti Beijing sebelum pemberitahuan resmi," kata yang lain.