Menurut dokumen pengadilan, Tan menganiaya Muslikhah antara Januari dan Februari 2019, yakni menggunakan hanger plastik. Beberapa penganiayaan dan pelecehan juga terjadi setelah itu.
Muslikhah kemudian melaporkan apa yang dialaminya ke saudara perempuan yang juga bekerja di Singapura.
Kasus ini lalu dibawa ke Pusat Pekerja Rumah Tangga, organisasi non-pemerintah yang membantu pekerja migran yang tertekan, yang kemudian dilanjutkan ke polisi.
Petugas mendatangi flat Tan pada 22 April 2019 lalu Muslikhah dibawa ke rumah sakit. Dari situ didapati bukti Muslikhah mengalami luka memar di dahi dan lengan.
Muslikhah menganggur selama sekitar 7 bulan sampai menemukan keluarga baru.