YERUSALEM, iNews.id – Pemillu Israel yang digelar keempat kalinya dalam dua tahun ini, pada Selasa (23/3/2021) lalu, belum berhasil memecah kebuntuan politik. Koalisi partai-partai sayap kanan yang mendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejauh ini belum mampu mengamankan kursi mayoritas parlemen.
Di sisi lain, pemilu kali ini mencatatkan sejarah baru dengan munculnya partai berhaluan Islam, Raam, yang berhasil meraih kursi parlemen Israel (Knesset). Partai itu menjadi sorotan lantaran punya posisi sebagai salah satu penentu pemilu yang hasilnya masih menggantung tersebut.
Reuters melansir, Jumat (26/3/2021), terdapat total 120 kursi Knesset yang diperebutkan. Dari jumlah itu, dibutuhkan sedikitnya 61 kursi oleh partai yang berkoalisi untuk bisa mendominasi dan membentuk pemerintahan.
Dengan sekitar 90 persen suara yang telah dihitung sejauh ini, koalisi partai yang mendukung Netanyahu baru merebut 52 kursi, masih sangat kurang dari target dominasi. Jumlah itu sebagian besar diisi oleh partai Netanyahu, Likud, sebanyak 30 kursi.
Sementara kubu lawan mengamankan 57 kursi, juga masih belum cukup untuk melengserkan Netanyahu. Selain itu, partai-partai dalam kelompok penantang tersebut juga tidak memiliki figur pemimpin yang kuat atau menonjol untuk diusung sebagai penantang Netanyahu.
Karena itulah, Partai Raam menjadi sorotan. Partai tersebut sejauh ini berhasil memberi kejutan dengan merebut empat kursi Knesset, sedangkan sisanya direbut oleh Partai Yamina. Kini, keduanya tengah menjadi rebutan kedua kubu. Namun, Partai Yamima menolak untuk mendeklarasikan keberpihakan.