Dorongan baru untuk memulangkan beberapa pengungsi gagal pada Kamis (22/8/2019), setelah tidak ada satu pun warga yang muncul untuk melakukan perjalanan pulang dengan lima bus dan 10 truk yang sudah disiapkan di Bangladesh.
Mereka menolak kembali tanpa adanya jaminan akan keselamatan mereka dan janji bahwa mereka akhirnya akan diberikan kewarganegaraan oleh Myanmar.
Dalam pidatonya di New York, Radhika Coomaraswamy, yang ambil bagian dalam Misi Pencari Fakta PBB, menyebut "kondisinya tidak menguntungkan" untuk pemulangan kaum Rohingya dengan aman.
"Orang-orang tidak akan kembali ke desa mereka," katanya.
Misi itu mewawancarai ratusan orang yang selamat dari pembantaian dan saksi pelecehan seksual di Kachin dan Negara Bagian Shan di utara, dan di negara bagian Rakhine di Myanmar barat.
Mereka akan menyampaikan laporan terakhirnya kepada Dewan HAM PBB bulan depan.