Konflik ini menyebabkan gaji pegawai negeri dan guru tidak dibayarkan. Bahkan, beberapa PNS tidak menerima gaji selama hampir dua tahun.
Mereka yang menerima gaji harus menghadapi kenyataan bahwa harga-harga pangan melonjak 68 persen lebih tinggi dibandingkan sebelum perang berlangsung.
Pada saat bersamaan, menurut lembaga Save the Children, nilai mata uang Yaman merosot 180 persen.
Berdasarkan data PBB, hampir 10.000 orang tewas dibunuh dalam konflik di Yama, dua pertiga dari mereka merupakan warga sipil. Selain itu, 55.000 lainnya mengalami luka-luka akibat pertempuran.