“Konflik agro-pastoral antara petani dan penggembala dan nelayan dan penggembala selalu ada. Tapi ini pertama kalinya dalam skala seperti itu,” kata Bahar.
Pejabat lokal lain, Cherif Mahamat, mengatakan, setidaknya 12 orang tewas. Sementara pejabat lain, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan jumlah korban tewas sementara mencapai 14 orang.
"Ini serangan etnis terbesar yang pernah saya lihat. Saat ini, ada api yang membakar di desa-desa lain," kata Mahamat.
Kekerasan antar etnis di Kamerun Utara menjadi masalah lain disamping kelompok kriminal Boko Haram dan juga ISIS.
Di negara-negara terdekat seperti Mali dan Niger, militan Islam yang berafiliasi dengan Negara Islam dan Al Qaeda telah mengeksploitasi konflik etnis untuk melakukan rekrutan dan merusak kepercayaan pada otoritas negara.