Pasukan Danab kerap memikul tanggung jawab lebih besar karena pasukan reguler Somalia sering kali tidak terlatih dan dipersenjatai dengan baik. Mereka sering meninggalkan pos penjagaan atau terlibat dalam perebutan kekuasaan antara pemerintah nasional dan daerah.
"Pasukan AS telah memberikan kontribusi besar dan berdampak besar pada pelatihan dan efektivitas operasional tentara Somalia," lanjutnya.
Kolonel Ahmed Abdullahi Sheikh yang pernah menjabat komandan Danab selama tiga tahun menyayangkan keputusan AS menarik pasukan dari Somalia.
Sheikh mengatakan program AS menambah kekuatan Danab menjadi 3.000 orang harusnya berlanjut hingga 2027, namun tidak ada kejelasan sampai sekarang.
"Jika penarikan itu permanen, itu akan berdampak besar pada upaya kontraterorisme," ucapnya.