WASHINGTON DC, iNews.id – Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) pada Sabtu (30/5/2020) waktu Washington DC menyatakan siap memberikan bantuan militer kepada pihak berwenang yang tengah berusaha mengatasi kerusuhan di Minneapolis, Negara Bagian Minnesota. Beberapa hari ini, situasi di kota itu kian memanas lantaran protes luas yang dipicu oleh kematian George Floyd.
Kendati demikian, sampai sejauh ini belum ada permintaan resmi dari Gubernur Minnesota, Tim Walz, kepada Pentagon untuk menerjunkan tentara federal ke kota itu. Kepala Juru Bicara Pentagon, Jonathan Rath Hoffman mengatakan, beberapa unit militer telah ditempatkan dalam siaga tinggi sebagai langkah persiapan jika Walz meminta bantuan.
Hoffman tidak menjelaskan lebih perinci unit-unit militer apa saja yang telah disiagakan itu. Dia hanya mengatakan, unit-unit itu biasanya ditarik dalam 48 jam untuk mendukung otoritas negara bagian jika terjadi krisis seperti bencana alam. Pejabat lain mengatakan, kebanyakan dari tentara-tentara itu adalah polisi militer.
Sementara, Tentara Nasional Minnesota (Minnesota National Guard) secara penuh telah diaktifkan di seluruh negeri untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua. Walz mengatakan, pengerahan pasukan militer negara bagian itu diperlukan karena para agitator luar memanfaatkan protes massa atas kematian Floyd untuk menabur kekacauan. Dia pun melihat demonstrasi yang terjadi pada Sabtu (30/5/2020) malam menjadi yang paling sengit sejauh ini.
Dari Minneapolis, protes atas kematian Floyd telah meluas ke beberapa kota besar lainnya di AS termasuk New York, Atlanta, dan Washington. Bentrokan antara para pengunjuk rasa dan polisi pun tak terhindarkan pada Jumat (29/5/2020) malam dalam gelombang kemarahan yang meningkat atas perlakuan semena-mena aparat penegak hukum terhadap kaum minoritas.