Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, langsung mengadakan pertemuan darurat dengan para kabinet pertahanan untuk menanggapi insiden ini. Dunia internasionalnya segera merespons ketegangan yang kian meningkat itu.
"Uni Eropa meminta Rusia mengembalikan kebebasan bergerak di Selat Kerch dan mendesak semua pihak menahan diri," demikian pernyataan Uni Eropa, menanggapi situasi tersebut.
"NATO mendukung kedaulatan Ukraina dan kesatuan wilayahnya secara penuh, termasuk hak bernavigasi di wilayah teritorialnya. Rusia harus memastikan akses tak terhalang ke pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Azov," demikian ditegaskan NATO.
Perairan dangkal Laut Azov terletak di sebelah timur Krimea dan sebelah selatan sejumlah wilayah yang diduduki sebagian oleh kelompok separatis pro-Rusia.
Dua pelabuhan Ukraina di pesisir utara, Berdyansk and Mariupol, memainkan peranan krusial dalam mengekspor biji-bijian dan baja sekaligus mengimpor batu-bara.