Penggunaan obat-obatan tradisional ini merupakan upaya pemerintah meremajakan dan menyebarkan praktik pengobatan tradisional. Kantor Informasi Dewan Negara China memperkirakan pasar ini pada 2020 akan mencapai omzet sebesar 397 miliar euro (Rp5,9 kuadriliun).
Namun langkah penggunaan obat tradisional ini ditanggapi secara skeptis oleh sejumlah tenaga medis profesional karena ketiadaan regulasi dan pengujian.
Skeptisisme dunia pengobatan barat
Rekomendasi Komisi Kesehatan China untuk menggunakan bahan-bahan tradisional ini muncul pada saat beredarnya informasi yang belum terbukti terkait pengobatan dan penyembuhan virus korona jenis baru. Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan bahwa klaim beberapa bahan seperti minyak wijen yang dapat menawarkan perlindungan terhadap virus belum bisa dibuktikan.
Profesor Departemen Farmakologi Universitas Oxford, Ming Lei, mengatakan bahwa dalam hal pemanfaatan bahan-bahan tradisional untuk pengobatan terbaru, ramuan tradisional China memang diakui di bidangnya.
Namun saat ini, tekanan waktu untuk mengobati virus korona jenis baru membuat produksi obat-obatan dengan bahan ini menjadi tidak realistis.