ANKARA, iNews.id – Calon presiden Turki dari kubu oposisi, Kemal Kilicdaroglu, beberapa waktu lalu menuduh Rusia ikut campur dalam Pilpres Turki tahun ini. Tudingan itu pun menuai kritik pedas dari Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Tuduhan tersebut disampaikan Kilicdaroglu menjelang putaran pertama pemungutan suara Pilpres Turki pada 14 Mei lalu. Dia menyebut ada campur tangan Rusia dalam proses pemilihan presiden di negaranya, namun tanpa memberikan bukti atau perincian untuk mendukung klaimnya tersebut.
Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia) telah membantah tuduhan itu.
“Tuan Kilicdaroglu telah mengancam Rusia. Merusak hubungan kita dengan negara seperti itu adalah salah,” kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Haberturk, Minggu (21/5/2023).
Menlu Turki itu menuturkan, dia telah menanyakan kepada Kilicdaroglu apakah yang bersangkutan memiliki bukti soal campur tangan Rusia di Pilpres Turki. Sebagai jawaban, Kilicdaroglu mengatakan bahwa itu cuma firasatnya saja.
Cavusoglu mengatakan, calon presiden semestinya bisa bersikap lebih serius dan menahan diri untuk tidak melemparkan tuduhan tidak berdasar ke negara lain hanya berdasarkan firasat semata.
Diplomat top Turki itu juga membantah tudingan yang menyebut keputusan Rusia untuk mengizinkan Ankara menunda pembayaran gas hingga 2024 ada hubungan dengan pemilu di negaranya. Cavusoglu mengatakan, Turki sedang menegosiasikan pembayaran gas yang ditangguhkan dengan semua pemasok menyusul lonjakan harga tahun lalu.