Pernyataan Choe itu mengikuti serangkaian kebijakan serupa sebelumnya oleh Korut. Pemerintah Korut tidak akan memberi peluang bagi Trump untuk bisa membanggakan pencapaian luar biasa dalam kebijakan luar negerinya, kecuali jika ada timbal balik yang sesuai.
Trump mengincar pertemuan dengan Kim sebelum pilpres dengan menyebutnya sebagai ‘kejutan Oktober.’
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In tak lepas dari upaya pertemuan kembali Trump dan Kim.
Dia berusaha keras mengatur petemuan baru tersebut sebelum Pilpres AS pada November. AS dan Korut menemui jalan buntu terkait pembicaraan nuklir setelah pertemuan pada 2019 di Hanoi, Vietnam.
Trump dan Kim telah bertemu tiga kali, dimulai dengan tatap muka di Singapura pada Juni 2018, lalu di Hanoi pada Februari 2019, dan perbatasan Korsel-Korut di Panmunjom beberapa bulan kemudian.
Namun pertemuan itu belum menghasilkan kesepakatan mengenai pelucutan senjata nuklir Korut sepenuhnya. Inti dari kebuntuan itu adalah AS ingin Korut menghancurkan semua senjata nuklirnya sebagai syarat pencabutan sanksi, namun Korut ingin sanksi dicabut secara bertahap lebih dulu.