Nama harifiah itu berarti seseorang dengan bola mata yang nyaris copot. Itu bukanlah sebutan yang paling bersahabat untuk memanggil seseorang.
Meski begitu ketenaran Al Jahiz terus hidup dalam bukunya yang berpengaruh, Kitab Al Hayawan (Buku tentang Binatang).
Al Jahiz lahir tahun 776 sebelum Masehi di Kota Basra, Iraq bagian selatan. Saat itu, gerakan Mutazilah yang mengutamakan akal ketimbang tradisi tengah berkembang di Basra.
Ketika Al Jahiz lahir, Basra berada di bawah kepemimpinan khalifah Abbasid. Kala itu, karya ilmiah berbahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Polemik tentang agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat yang terjadi pada era tersebut lantas membentuk pola pikir Al Jahiz dan belakangan membantunya mengembangkan gagasan ilmiah.