HOIMA, iNews.id - Bioga Mungure tak mungkin bisa melupakan momen ketika mengantre untuk didaftarkan oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Sebagoro Landing Site di Hoima, Uganda. Saat itu, dia menggendong bayinya yang berusia enam bulan erat-erat di pelukannya.
"Milisi mengepung desa kami di Chomya dan mereka mulai membunuh, memperkosa perempuan, dan menjarah properti, saya harus melarikan diri," kata Bioga, seperti dikutip Anadolu.
Bioga tidak sendiri. Selain dia, ada banyak penduduk Ituri di Republik Demokratik Kongo (DRC) dipaksa masuk ke kamp pengungsi di dekat perbatasan Uganda.
Namun Bioga mengaku usai mencari nafkah selama dua pekan, dia bergabung dengan kelompok yang berencana melintasi perbatasan.
Biogra menuturkan ada banyak penderitaan di Kasenyi karena banyak orang yang butuh makan dan membuatnya tidak bisa tidur.