Abbas mengakui ada konflik internal soal keputusan partai Ra'am untuk berkoalisi dengan Lapid, Bennett, serta partai lain.
"Keputusan ini sulit dan ada beberapa perselisihan tapi penting untuk mencapai kesepakatan," kata Abbas, dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (3/6/2021).
Partai Likud yang dipimpin Netanyahu sebenarnya memenangkan mayoritas kursi parlemen Knesset dalam pemilu pada Maret lalu, namun gagal membentuk pemerintahan baru.
Kongsi pecah dengan koalisi utamanya dari Partai Putih Biru, Benny Gantz, pada Desember 2020, sehingga Netanyahu kehilangan dukungan utama di parlemen.