YERUSALEM, iNews.id - Kubu oposisi Israel berupaya menyelesaikan pembentukan koalisi baru guna mengakhiri pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkuasa selama 12 tahun. Netanyahu menjadi perdana menteri Israel terlama yang menjabat.
Tokoh oposisi dari kelompok moderat Yair Lapid dan ultranasionalis Naftali Bennett setuju untuk bergantian menjabat perdana menteri di antara mereka.
Bennett akan menjadi perdana menteri lebih dulu, meskipun dia masih berupaya untuk menyatukan koalisi yang terdiri atas partai-partai dari seluruh spektrum politik.
Media Israel melaporkan, ada beberapa isu yang mengganjal untuk mencapai tujuan tersebut, namun Lapid kemungkinan akan mengumumkan kesepakatan bersejarah ini pada Rabu (2/6/2021) malam.
Dia dikejar waktu hingga Rabu tengah malam untuk memberi tahu Presiden Reuven Rivlin mengenai pembentukan koalisi ini. Gabungan partai koalisi itu didukung sedikitnya 61 kursi parlemen Knesset. Majelis kemudian memiliki waktu sepekan untuk menggelar mosi dukungan.
Jika Lapid melewatkan tenggat waktu tengah malam, Israel hampir pasti akan mengelar pemilihan umum untuk kelima kali dalam 2 tahun terakhir.